Elga
Andriyanto remaja kelahiran 93 dengan perawakan atletisnya mengukir masa depan
dengan sebuah kerja keras. Alumni SMK Negri 2 Bandung jurusan mesin ini
Selama
duduk di bangku sekolah menengah akhir ia gunakan waktu tersebut untuuk belajar
lebih giat, mencari pengalaman lebih banyak, merencanakan kehidupan untuk
tahun-tahun yang akan datang dan menghabiskan wakktunya bersama sahabat
laki-lakinya di sekolah. Mengukir kenangan masa sma dengan baik.
Tak
ada kisah yang tak membutuhkan perjuangan, orangtuanya adalah sosok yang
disiplin dan tegas. Saat di bangku sma untuk mendapat uang jajan sebesar 1000
pagi-pagi sekali sebelum ia berangkat sekolah anak dari pasangan sutrijo dan
juju juariah ini harus mencuci motor milik ayahnya dan harus melakukan
pekerjaan rumah seperti menyapu lantai, mengepel lantai. Bukan tanpa alasan
orangtuanya memperlakukan anaknya seperti ini, orangtua dari atlet tarung
drajat ini tidak memandang anaknya laki-laki atau perempuan mereka
memperlakukan anaknya dengan disiplin yang tinggi agar kelak anaknya tercinta
menjadi pribadi yang rajin dan tidak mudah menyerah. Tidak ada kata memanjakan
anak karena memanjakan dapat melemahkan kepribadian seorang anak. Semasa smk ia
tak pernah mempunyai pacar karena ia berpikir bahwa ia tak punya apa-apadn
bukan saatnya untuk ia menjalin kissah cinta di masa itu, “nanti saja pacaranya
kalau sudah punya modal sendiri, malu kalau pakai uang orangtua buat pacaran”
tukasnya.
Keluarga
dengan latar belakang atlet beladiri, buah itu tidak akan jatuh jauh dari
pohonya. Dan teori ini benar, remaja laki-laki kelahiran november ini menjadi
atlet tarung drajat, lomba tarung drajat ia ikuti meski belum sempat menjadi
juara namun ia tetap menyukai beladiri. Walaupun elga adalah seorang atlet
tarung derajat ia tak pernah adu jotos dengan kawan-kawanya, karena ia sangat
takut ketika ada seseorang yang mengajaknya untuk bertarung tapi lawanya itu
tidak mengetahui ilmu bela diri, ia takut melukai temanya lebih dari pada yang
ia bayangkan. “tahu tentang beladiri membuat saya takut, karena saya takut
melukai seseorang karena sesuatu yang saya ketahui” jelasnya.
Setelah
lulus dari smk ia tak langsung meneruskan pada pendidikan yang lebih tinggi, ia
lebih memilih bekerja terlebih dahulu, karena sejak smk ia telah merencanakan
hidupnya dan ia tak boleh ingkar pada rencana yang telah ia buat. Selama satu tahun ia bekerja di perusahaan
yang bergerak dalam bidang sperpat dan di tempatkan di bagian logistik. Pada
awal bekerja ia diperlakukan tidak baik oleh teman kerjanya namun lambat-laun
teman kerjanya menjadi baik dan banyak ilmu yang di dapat dari pekerjaannya.
Stelah setahun bekerja ia pun mengundurkan diri dan teman kerjanya membuat
perpisahan dan mendukung keputusan beherti bekerja karena akan melanjutkan
pendidikan.
2012
ia menjadi mahasiswa Politeknik LP3I Bandung jurusan akutansi, memilih
akutanysi karena ia mendapatkan saran dari teman-temanya selama bekerja.
Smester awal ipknya sangat jelek bahkan nilainya dipenuhi oleh angka 5. Hal ini
tidak membuat dia menyerah begitu saja, latar belakang sekolah yang jauh
berbeda bukan sebuah alasan, di semester berkutnya alumni teknik mesin ini
berusaha lebih giatdalam belajar danlebih aktif lagi dan usahanya tidak
sia-sia, pada smester berikutya ipk naik hingga 3,5. “selama kita berusaha dan mau belajar
kegagalan buan suatu alasan untuk kita benar-benar gagal.
Anggota
LAC (LP3I Accounting Club)di kampus menjadikan ia sangat aktif dalam
berorganisasi, banyak program kerja yang telah di laksanakan sehingga menambah
pengalaman. “ikut organisasi membuat rasa tanggung jawab kita semakin besar,
membuat kita lebih memahami sesuatu lebih dalam, belajar berkomunikasi dengan
baik agar menjalin hubungan yang baik dengan para anggota” walaupun anggota
sedikit namun LAC adalah salah satu organisasi yang sangat aktif, karena semua
anggota ikut andil dalam setiap penananya.
Di
usianya yang akan menginjak 22 tahun banyak kisah hidup yang telah ia lalui,
dan banyak kisah di kampusnya yang membuat kepribadianya semakin baik, “hal
yang saya suka tentang kampus saya adalah selain mereka mengajarkan ilmu
duniawi mereka juga mengajarkan dan mendekatkan saya pada ilmu agama. Karena
tidak semua kampus dapat melakukan hal ini pada setiap mahasiswanya” tutur elga. Dan sekarang ia adalah mahasiswa smester 5 dan sudah bekerja menjadi konsultan pajak di Pt. AccSEC Priorty Indonesia. Ini adalah program
dari kampus untuk membuat mahasiswanya bekerja sebelum lulus kuliah.
“banyak
pengalaman selama kuliah yang sangat
berharga dan membuat saya tidak terbebani saat masuk ke dunia kerja”. Saat KKN
di smester 2 di daerah garut, makurayat. Ilmu yang dipelajari semasa sekolah
dan kuliah benar-benar bermanfaat, bukan hanya bermanfaat untuk diri sendiri
namun untuk oranglain, saat KKN elga dan kelompoknyya membuat program kerja
untuk memajukan desa dan membuat desa mandiri. Salah satu kegiatanya adalah
menghidupkan puskesmas di dessa, membuat gerakan penghijauan, membuat produk
yang bisa mengenalkan desa tersebut kepada desa lain, membimbing anak sd di
desa tersebuat dan masih banyak lagi kegiatan yang dilakukan di sana. Saat-saat
KKN ini ia manfaatkan dengan baik kesempatan ini untuk membagi ilmunya dan
untuk mendapat ilmu dari orang-orang di desa yang telah berpengalaman dalam
hidup.
Dari
semua pengalaman hidupnya semua orang ambil andil dalam setiap langkahnya
terutama saat di bangku kuliah, selalu memanfaatkan fasilitas kampus dengan
baik adalah salah satu upaya untuk perbaikan diri dan satu langkah untuk
melangkah ke langkah-langkah berikutnya menuju kesuksesan.
“mendapatkan
pekerjaan bukanaah hal yang gampang dan bukan pula hal yang sulit, kita harus
berusaha dan menjadikan diri kita lebih baik. Selalu menyibukan diri dalam hal
positif semasa kuliah membuat saya semakin percaya diri dalam meraih
kesuksesan” jelas elga orang sukses di masa yang akan datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar