Kamis, 15 Januari 2015

Sebuah Semangat untuk Masa Depan



            Elga Andriyanto remaja kelahiran 93 dengan perawakan atletisnya mengukir masa depan dengan sebuah kerja keras. Alumni SMK Negri 2 Bandung jurusan mesin ini
Selama duduk di bangku sekolah menengah akhir ia gunakan waktu tersebut untuuk belajar lebih giat, mencari pengalaman lebih banyak, merencanakan kehidupan untuk tahun-tahun yang akan datang dan menghabiskan wakktunya bersama sahabat laki-lakinya di sekolah. Mengukir kenangan masa sma dengan baik.
               Tak ada kisah yang tak membutuhkan perjuangan, orangtuanya adalah sosok yang disiplin dan tegas. Saat di bangku sma untuk mendapat uang jajan sebesar 1000 pagi-pagi sekali sebelum ia berangkat sekolah anak dari pasangan sutrijo dan juju juariah ini harus mencuci motor milik ayahnya dan harus melakukan pekerjaan rumah seperti menyapu lantai, mengepel lantai. Bukan tanpa alasan orangtuanya memperlakukan anaknya seperti ini, orangtua dari atlet tarung drajat ini tidak memandang anaknya laki-laki atau perempuan mereka memperlakukan anaknya dengan disiplin yang tinggi agar kelak anaknya tercinta menjadi pribadi yang rajin dan tidak mudah menyerah. Tidak ada kata memanjakan anak karena memanjakan dapat melemahkan kepribadian seorang anak. Semasa smk ia tak pernah mempunyai pacar karena ia berpikir bahwa ia tak punya apa-apadn bukan saatnya untuk ia menjalin kissah cinta di masa itu, “nanti saja pacaranya kalau sudah punya modal sendiri, malu kalau pakai uang orangtua buat pacaran” tukasnya.


                Keluarga dengan latar belakang atlet beladiri, buah itu tidak akan jatuh jauh dari pohonya. Dan teori ini benar, remaja laki-laki kelahiran november ini menjadi atlet tarung drajat, lomba tarung drajat ia ikuti meski belum sempat menjadi juara namun ia tetap menyukai beladiri. Walaupun elga adalah seorang atlet tarung derajat ia tak pernah adu jotos dengan kawan-kawanya, karena ia sangat takut ketika ada seseorang yang mengajaknya untuk bertarung tapi lawanya itu tidak mengetahui ilmu bela diri, ia takut melukai temanya lebih dari pada yang ia bayangkan. “tahu tentang beladiri membuat saya takut, karena saya takut melukai seseorang karena sesuatu yang saya ketahui” jelasnya.

               Setelah lulus dari smk ia tak langsung meneruskan pada pendidikan yang lebih tinggi, ia lebih memilih bekerja terlebih dahulu, karena sejak smk ia telah merencanakan hidupnya dan ia tak boleh ingkar pada rencana yang telah ia buat.  Selama satu tahun ia bekerja di perusahaan yang bergerak dalam bidang sperpat dan di tempatkan di bagian logistik. Pada awal bekerja ia diperlakukan tidak baik oleh teman kerjanya namun lambat-laun teman kerjanya menjadi baik dan banyak ilmu yang di dapat dari pekerjaannya. Stelah setahun bekerja ia pun mengundurkan diri dan teman kerjanya membuat perpisahan dan mendukung keputusan beherti bekerja karena akan melanjutkan pendidikan.
            2012 ia menjadi mahasiswa Politeknik LP3I Bandung jurusan akutansi, memilih akutanysi karena ia mendapatkan saran dari teman-temanya selama bekerja. Smester awal ipknya sangat jelek bahkan nilainya dipenuhi oleh angka 5. Hal ini tidak membuat dia menyerah begitu saja, latar belakang sekolah yang jauh berbeda bukan sebuah alasan, di semester berkutnya alumni teknik mesin ini berusaha lebih giatdalam belajar danlebih aktif lagi dan usahanya tidak sia-sia, pada smester berikutya ipk naik hingga 3,5.  “selama kita berusaha dan mau belajar kegagalan buan suatu alasan untuk kita benar-benar gagal.
         Anggota LAC (LP3I Accounting Club)di kampus menjadikan ia sangat aktif dalam berorganisasi, banyak program kerja yang telah di laksanakan sehingga menambah pengalaman. “ikut organisasi membuat rasa tanggung jawab kita semakin besar, membuat kita lebih memahami sesuatu lebih dalam, belajar berkomunikasi dengan baik agar menjalin hubungan yang baik dengan para anggota” walaupun anggota sedikit namun LAC adalah salah satu organisasi yang sangat aktif, karena semua anggota ikut andil dalam setiap penananya.
              Di usianya yang akan menginjak 22 tahun banyak kisah hidup yang telah ia lalui, dan banyak kisah di kampusnya yang membuat kepribadianya semakin baik, “hal yang saya suka tentang kampus saya adalah selain mereka mengajarkan ilmu duniawi mereka juga mengajarkan dan mendekatkan saya pada ilmu agama. Karena tidak semua kampus dapat melakukan hal ini pada setiap mahasiswanya” tutur elga.  Dan sekarang ia adalah mahasiswa smester  5 dan sudah bekerja  menjadi konsultan pajak di Pt.  AccSEC Priorty Indonesia. Ini adalah program dari kampus untuk membuat mahasiswanya bekerja sebelum lulus kuliah.
“banyak pengalaman selama kuliah yang  sangat berharga dan membuat saya tidak terbebani saat masuk ke dunia kerja”. Saat KKN di smester 2 di daerah garut, makurayat. Ilmu yang dipelajari semasa sekolah dan kuliah benar-benar bermanfaat, bukan hanya bermanfaat untuk diri sendiri namun untuk oranglain, saat KKN elga dan kelompoknyya membuat program kerja untuk memajukan desa dan membuat desa mandiri. Salah satu kegiatanya adalah menghidupkan puskesmas di dessa, membuat gerakan penghijauan, membuat produk yang bisa mengenalkan desa tersebut kepada desa lain, membimbing anak sd di desa tersebuat dan masih banyak lagi kegiatan yang dilakukan di sana. Saat-saat KKN ini ia manfaatkan dengan baik kesempatan ini untuk membagi ilmunya dan untuk mendapat ilmu dari orang-orang di desa yang telah berpengalaman dalam hidup.
Dari semua pengalaman hidupnya semua orang ambil andil dalam setiap langkahnya terutama saat di bangku kuliah, selalu memanfaatkan fasilitas kampus dengan baik adalah salah satu upaya untuk perbaikan diri dan satu langkah untuk melangkah ke langkah-langkah berikutnya menuju kesuksesan.
“mendapatkan pekerjaan bukanaah hal yang gampang dan bukan pula hal yang sulit, kita harus berusaha dan menjadikan diri kita lebih baik. Selalu menyibukan diri dalam hal positif semasa kuliah membuat saya semakin percaya diri dalam meraih kesuksesan” jelas elga orang sukses di masa yang akan datang. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar